Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak yang tidak baik bagi kesehatan karena bisa mengikis kolesterol baik. Lemak ini bahkan dinyatakan berakibat lebih buruk dibandingkan lemak jenuh. Karena itu, asupan lemak jenis ini dianjurkan kurang dari 1% dari jumlah energi yang diperlukan tubuh per hari. Jumlah ini setara dengan 2-3 gram sehari.
Apa itu lemak trans? Lemak trans merupakan lemak tambahan yang dibuat saat gas hidrogen bereaksi dengan minyak, melalui proses yang dikenal dengan hidrogenasi. Proses hidrogenasi ini berfungsi untuk meningkatkan kekerasan dan stabilitas rasa dari makanan yang mengandung lemak ini.
Di mana bisa ditemukan? Jenis lemak ini terkandung dalam lemak sayuran, beberapa jenis margarin, crackers, kue-kue, kudapan, makanan cepat saji (ayam goreng, biskuit, fried fish sandwiches, French fries, fried apple atau pie desserts lainnya), donat, muffin, pie, kue tart, biskuit kalengan, minuman kopi latte serta makanan lain yang digoreng dengan minyak yang telah dihidrogenasi. Berbeda dengan lemak-lemak yang lain, sebagian besar lemak trans terbentuk saat industri makanan mengubah minyak cair menjadi lemak padat seperti shortening dan margarin keras.
Mengapa buruk bagi kesehatan? Lemak trans lebih berisiko menyebabkan penyakit jantung dibandingkan lemak-lemak jenuh (yang sempat diyakini menjadi jenis lemak terburuk). Meskipun lemak jenuh (yang ditemukan pada mentega, keju dan daging sapi) meningkatkan kadar kolesterol total, tetapi lemak trans lebih buruk lagi yaitu menguras kolesterol baik HLD, yang membantu melindungi dari penyakit jantung.
Efek negatif apa yang ditimbulkan? Semakin kaku dan semakin keras lemak, maka lemak tersebut akan semakin menyumbat pembuluh darah arteri. Lemak trans melakukan hal yang sama. Seiring waktu, lemak ini bisa menghambat pembuluh darah yang berfungsi menyuplai jantung dan otak, sehingga bisa memicu serangan jantung atau stroke. Berdasarkan hasil Nurses' Health Study, lemak trans menggandakan risiko penyakit jantung pada perempuan.
Bagaimana cara membatasi asupan lemak trans? Mulailah menerapkan pola makan sehat dengan menambah asupan buah-buahan, sayuran, kedelai dan ayam serta membatasi makanan yang mengandung lemak trans. Belajarlah mengenali makanan yang kaya lemak dan lemak trans. Perhatikan label makanan sebelum membeli. Hindari makanan yang mengandung "hydrogenated or partially hydrogenated canola, soybean or cottonseed oil." (mdi) www.suaramedia.com
Tulisan Terkait : Bahaya Margarin
2 comments:
Terimakasih info nya pak, saya jadi ngeri nih makan lemak trans...!
wah keren.. maju terus
Post a Comment