17 January 2010

Geliat Pondok Herbal Syifa Aulia Mumtazah


BogorKeberadaan pondok herbal di Jalan Baru RT 04 RW 10, Desa Puspanegara, Kecamatan Citeureup mencuri perhatian setiap kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Pasalnya, pondok yang menerima jasa untuk terapi Bekam, Refleksi, Kiropraksi, dan Konsultasi ini hanya satu-satunya di Kecamatan Citeureup yang masih bertahan.

Selain sistem pemasaran yang baik, Presiden Direktur Pondok Herbal Syifa Aulia Mumtazah, Asep L., SE.I, HM, melakukan berbagai kegiatan, seperti pelatihan, seminar dan kunjungan ke daerah-daerah untuk mengenalkan pengobatan ala Nabi Muhammad yang biasa dikenal dengan Thibbun Nabawi ini.

“Sebelum mendirikan pondok ini, saya mengikuti pelatihan bekam yang diadakan HPA (Herba Penawar Al Wahida). Awalnya, tidak ada niat untuk membuka usaha seperti ini. Namun keluarga, terutama istri saya memberikan dorongan untuk mencoba dan memasyarakatkan pengobatan Islami ini. Sudah dua tahun lebih usaha ini berjalan, antusias masyarakat yang berobat ataupun mengikuti pelatihan bekam massal tetap tinggi,” jelas Asep yang ditemui Jurnal Bogor, kemarin.

Lebih lanjut Asep menjelaskan, penyakit yang bisa ia tangani dengan terapi bekam adalah stroke. Pasien yang datang tidak hanya berasal dari wilayah Citeureup. “Berkat informasi dari mulut ke mulut, pengobatan dan pondok herbal ini terkenal di Jakarta dan Subang. Saya bersyukur jika pasien merasa terbantu dengan cara pengobatan di Pondok Herbal ini,” tambahnya..

Tidak hanya pengobatan, Pondok Herbal milik Asep juga menjual berbagai produk yang berkhasiat untuk obat. Misalnya saja, madu, sabun, pasta gigi, kopi, susu kambing dan produk lainnya yang berlabel HPA.

Namun, untuk menunjang kelengkapan obat bagi pasien, Pondok Herbal ini juga menjual air zam-zam, teh rosella, minyak zaitun dan jus sari kurma. Produk-produk ini dijual dengan harga yang terjangkau.

“Saya berharap, masyarakat back to nature dalam pengobatan ataupun penggunaan produk-produk dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi sebagai umat muslim, kita wajib memakan dan menggunakan produk yang halal. Tapi, tidak hanya itu, kami juga menjual buku dan CD bertemakan pengobatan herbal yang bisa dipelajari masyarakat,” kata warga yang berdomisili di Kebon Kopi RT 02 RW 11, Desa Puspanegara Citeureup ini.

Ayah dari Muhammad Abdul dan Syifa Aulia ini mengungkapkan ilmu yang digunakan dalam pengobatan herbal sangat langka, sehingga banyak masyarakat yang ingin mempelajarinya.

Untuk menyebarkan pengobatan bekam, Asep mengadakan pelatihan yang diberi nama Program Pelatihan Pengobatan Holistik (P3H) pada awal pendirian Pondok Herbal.

Namun, pelatihan tersebut berganti dengan pendirian Akademi Farmasi Islam Religius, Amanah, Disiplin, Intelektual & X-tra (AFI RADIX) belum lama ini. Pendirian AFI dilatarbelakangi oleh tingginya minat masyarakat yang ingin mempelajari bekam.

Untuk itu, akhir Januari 2009 ini, Asep akan mengadakan Pelatihan Herbalis Muslim (PHM) kepada masyarakat yang ingin mempelajari ilmu pengobatan herbal.

“Kami akan bekerjasama dengan AFI RADIX, HPA, ABI (Asosiasi Bekam Indonesia) dan Klinik Al Iman untuk mengadakan PHM pada 31 Januari 2009 di Hotel Pondok Orri, Citeureup. Bagi masyarakat yang tertarik, silahkan menghubungi 021-91981104 atau 081586636695,” kata Asep.

Fadlya El’Arsya

No comments: