By Republika Newsroom, Minggu, 22 November 2009
JAKARTA-- Guna membantu dan melancarkan kegiatan dakwah yang dilakukan umat muslim di Papua, Tuan Haji Ismail bin Haji Ahmad, seorang pengusaha asal Malaysia yang juga pimpinan HPA (Herbal Penawar Al Wahidah), perusahaan yang bergerak di bidang produk-produk halal memberikan bantuan kapal dakwah buat muslim Papua. MoU penyerahan bantuan tersebut ditandatangani Abdul Ghani Saad, perwakilan HPA di Indonesia dengan pimpinan AFKN yang juga dai di pedalaman Papua Ustadz Fadzlan Gharamatan di Jakarta.
''Tuan Haji Ismail bin Haji Ahmad merasa terpanggil untuk membantu kegiatan dakwah yang dilakukan para juru dakwah di pedalaman Papua, terutama yang dipimpin Ustadz Fadzlan Gharamatan,'' tandas Abdul Ghani Saad, perwakilan HPA di Indonesia sesaat sebelum penandatanganan MoU di Jakarta.
Dalam pandangan Cik Ghani, Ustadz Fadzlan Gharamatan adalah orang yang sangat luar biasa yang mendidasikan diri, harta, tenaga dan pikirannya untuk perkembangan umat Islam di Papua. ''Ustadz Fadzlan adalah orang yang sangat luar biasa. Kegigihannya menyiarkan Islam di daerah pedalaman Papua, sudah diketahui banyak orang termasuk kami yang ada di Malaysia.''
Lebih lanjut Cik Ghani, begitu ia akrab disapa menyebutkan Tuan Haji Ismail bin Haji Ahmad selalu mengingatkan dirinya untuk memiliki mimpi yang sama dengan umat muslim di mana pun berada termasuk di Indonesia. ''Saya selalu diingatkan oleh Tn Haji Ismail, bahwa kita harus punyua mimpi yang sama. Mimpi yang sama itu adalah dakwah,'' tandasnya.
Dengan memilki mimpi yang sama di bidang dakwah, tutur Cik Ghani, insya Allah akan mampu membangkitkan kejayaan umat Islam. ''Dengan adanya kekuatan ekonomi, insya Allah kita akan mendapatkan Islam akan dihormati. Tanpa ekonomi kita tidak akan bergerak. Tuan Haji Ismail mendapat insiprasi karena mempunyai mimpi yang sama sebagai umat Islam di mana pun berada,'' ujarnya menambahkan.
Cik Ghani sendiri berharap, HPA yang sudah berada di Indonesia sejak delapan tahun lalu, dalam waktu dekat bisa membangun dan mengembangkan pabrik di Indonesia. ''Kita mengharapkan doa dari seluruh umat muslim di Indonesia termasuk di Papua. Mudah-mudahan Halal Produk Al-Wahida (HPA) bisa berkembang, karena semua keuntungan ini tidak akan dibawa ke Malaysia, tapi akan diberikan demi kepentingan umat Islam Indonesia salah satunya kegiatan dakwah,'' jelasnya.
Sementara itu, pimpinan AFKN Ustadz Fadzlan Gharamatan tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya dengan adanya bantuan kapal dakwah bagi umat muslim di Papua. Ia merasa yakin, dengan adanya bantuan kapal dakwah dari seorang pengusaha muslim Malaysia tersebut, geliat dakwah di bumi Nuu Waar (Papua) akan semakin meningkat.
Ustadz Fadzlan mengungkapkan setelah peluncuran Kapal Dakwah Khilafah I Juli lalu, para juru dakwah di bumi Papua bisa mendatangi sedikitnya 10 masjid dan kelompok pengajian dalam perjalanan dakwah ke pedalaman. ''Insya Allah dengan adanya tambahan kapa dakwah lagi, maka para juru dakwah bisa mendatangi sedikitnya 20 hingga 25 masjid dalam sekali perjalanan dakwah,'' tandasnya.
Ustadz Fadzlan yang sejak lebih dari 10 tahun lalu harus keluar masuk ke berbagai pedalaman di bumi Papua untuk menyiarkan ajaran-ajaran Islam mengungkapkan, wilayah Papua sangat luas termasuk perairannya. Sebelum AFKN memiliki kapal dakwah yang merupakan sumbangan umat Islam Indonesia yang diluncurkan Juli lalu, biaya untuk sewa kapal dan membeli BBM cukup besar. ''Sekali perjalanan dakwah, kami membutuhkan dana sedikitnya Rp 50 juta hanya untuk sewa kapal belum lagi biaya membeli BBM. Kami bisa hemat dengan adanya kapal dakwah,'' ujarnya penuh syukur.
Menjawab pertanyaan wartawan mengapa kapal tersebut harus diberi nama kapal dakwah apakah tidak sensitif, dengan tegas Ustadz Fadzlan mengatakan, ''Selama ini ada kapal penumpang, ada kapal pesiar dan sebaganya. Perlu juga ada kapal dakwah, ini dikhususkan untuk mengangkut para dai dan bantuan dari satu tempat ke tempat lain di pedalaman. Kita ingin dengan kapal dakwah bantuan bisa langsung dirasakan umat Islam,'' ujarnya menambahkan.
Ustadz Fadzlan berharap, ke depan semakin banyak umat Islam baik di Indonesia maupun di negara lain terpanggil untuk membantu kegiatan dakwah di berbagai daerah pedalaman Indonesia. damanhuri zuhri/pur